Banda Aceh – Minggu (25/11/2018), Masyarakat dari seluruh Gampong di Kecamatan Baiturrahman Kota Banda Aceh memeriahkan Lomba Masak Beulangong yang diselenggarakan Ketua DPRK Banda Aceh Arif Fadillah di area bekas Hotel Aceh di Kawasan Taman Bustanussalatin Banda aceh.
Lomba ini diikuti sepuluh tim dari tiap-tiap gampong di Kecamatan Baiturrahman, ditambah dua tim dari Kecamatan Bandar Raya, yaitu dari Gampong Lampuet dan tim Jemaah pengajian Zul Arafah.
Ketua DPRK Banda Aceh, Arif Fadillah menyampaikan tujuan diadakan perlombaan tersebut adalah untuk mengangkat kembali cita rasa kekayaan kuliner Aceh khususnya Banda Aceh dan Aceh Besar. Harapan Ketua DPRK Banda Aceh Arif Fadillah dengan adanya event tersebut akan menjadi bahagian dari agenda Pemerintah Kota Banda Aceh untuk serius dalam mengangkat cita rasa dari kuah beulangong tersebut. Dan kedepan ia berharap kuah beulangong diusulkan ke UNESCO agar mendapat pengakuan internasional sebagai salah satu warisan budaya bangsa yang berasal dari Aceh sebagaimana kuliner luar Aceh Rendang yang sudah dikenal dan mendapatkan pengakuan dari UNESCO.
Dalam kegiatan lomba tersebut, Gampong Kampung Baru keluar sebagai juara 2 dari dua belas tim yang ikut perlombaan masak kuah beulangong. Tim Gampong Kampung Baru didukung oleh Keuchik, Tuha Peut, dan tokoh masyarakat. (IA)
Gampong Kampung Baru terletak di tengah-tengah Kota Banda Aceh, tepat di jantung ibu kota Provinsi Aceh. Wilayah ini memiliki posisi yang sangat strategis karena dikelilingi oleh pusat-pusat pemerintahan, ekonomi, sejarah, dan budaya. Di sekitarnya berdiri megah Masjid Raya Baiturrahman yang menjadi ikon kebanggaan Aceh, serta Taman Sari (Bustanussalatin) yang menjadi tempat rekreasi dan napak tilas sejarah. Pendopo Gubernur, Pendopo Wakil Gubernur, Pendopo Wali Kota, hingga Kantor Wali Kota Banda Aceh berada tidak jauh dari lingkungan gampong, menandakan betapa vitalnya letak Kampung Baru dalam peta wilayah kota.
Gampong ini juga berbatasan langsung dengan beberapa gampong lainnya, yaitu Sukaramai di sebelah utara, Peuniti di selatan, Keudah dan Sungai Aceh di barat, serta Merduati di sebelah timur. Letaknya yang strategis menjadikan Gampong Kampung Baru sebagai kawasan dengan tingkat mobilitas tinggi, baik bagi penduduk lokal maupun masyarakat luar yang melintasi wilayah ini setiap hari.
Mayoritas warga Kampung Baru menggantungkan hidup dari sektor perdagangan dan jasa. Banyak yang membuka usaha kecil seperti toko kelontong, warung makan, menjahit, hingga usaha rumahan lainnya. Sebagian lainnya bekerja sebagai pegawai negeri, karyawan swasta, maupun tenaga profesional. Aktivitas ekonomi di gampong ini berlangsung hampir tanpa henti, dengan suasana yang hidup dari pagi hingga malam hari.
Masyarakat di Gampong Kampung Baru dikenal ramah, aktif dalam kegiatan sosial, dan menjunjung tinggi nilai gotong royong. Lembaga kemasyarakatan seperti Tuha Peut, Karang Taruna, PKK, dan kelompok keamanan gampong berperan penting dalam menjaga ketertiban serta memajukan kehidupan warga. Dengan suasana religius yang kental, berbagai kegiatan keagamaan juga rutin dilaksanakan di masjid dan meunasah, memperkuat rasa persaudaraan antarwarga. Gampong Kampung Baru bukan hanya sekadar tempat tinggal, tetapi juga menjadi simpul kehidupan sosial, budaya, dan ekonomi di pusat Kota Banda Aceh.