Waled Cot Trueng: Syukur Sejati Adalah Gunakan Nikmat Sesuai Aturan Allah

BANDA ACEH – Pengajian rutin malam Jumat yang diinisiasi oleh Pemerintah Gampong Kampung Baru, Kecamatan Baiturrahman, Kota Banda Aceh, kembali dilaksanakan malam ini, Kamis (30/10/2025), bertempat di Aula Kantor Keuchik setempat.

Pengajian malam ini dihadiri oleh jamaah yang antusias dan diisi oleh ulama kharismatik Aceh, Waled Cot Trueng (Waled Muzakkir). Kegiatan ini merupakan agenda mingguan Pemerintah Gampong dalam rangka meningkatkan pemahaman keislaman masyarakat.

Inti Materi Pengajian: Hakikat Syukur Sejati

Dalam ceramahnya yang disampaikan dalam perpaduan Bahasa Aceh dan Indonesia, Waled Cot Trueng menyoroti pentingnya mensyukuri nikmat Allah SWT dengan cara yang benar.

Waled menjelaskan bahwa setiap nikmat yang diberikan Allah—mulai dari lidah (lisan), mata, telinga, hingga anggota tubuh lainnya—selalu disertai dengan aturan penggunaannya.

“Syukur itu bukan hanya ucapan Alhamdulillah saja, tapi syukur yang sejati adalah menggunakan seluruh nikmat yang kita miliki sesuai dengan aturan yang telah Allah anjurkan,” tegas Waled.

Beliau mencontohkan nikmat lisan (lidah). Lisan diberikan bukan hanya untuk berbicara, melainkan harus digunakan untuk hal-hal bermanfaat, seperti membaca Al-Qur’an, berzikir, berselawat, dan berkata yang baik.

“Apabila nikmat lidah itu kita gunakan untuk mencaci, menghina, atau memfitnah, maka itu adalah kufur nikmat dan akan mendatangkan kerugian besar di hari akhirat. Karena sebagian besar dosa yang kita lakukan berawal dari penyalahgunaan anggota tubuh,” tambahnya.

Pengajian rutin ini diharapkan dapat menjadi benteng moral dan keagamaan bagi masyarakat Gampong Kampung Baru, serta mendorong jamaah untuk senantiasa mengaplikasikan ilmu yang didapat dalam kehidupan sehari-hari.

About kampungbaru 23 Articles
Gampong Kampung Baru terletak di tengah-tengah Kota Banda Aceh, tepat di jantung ibu kota Provinsi Aceh. Wilayah ini memiliki posisi yang sangat strategis karena dikelilingi oleh pusat-pusat pemerintahan, ekonomi, sejarah, dan budaya. Di sekitarnya berdiri megah Masjid Raya Baiturrahman yang menjadi ikon kebanggaan Aceh, serta Taman Sari (Bustanussalatin) yang menjadi tempat rekreasi dan napak tilas sejarah. Pendopo Gubernur, Pendopo Wakil Gubernur, Pendopo Wali Kota, hingga Kantor Wali Kota Banda Aceh berada tidak jauh dari lingkungan gampong, menandakan betapa vitalnya letak Kampung Baru dalam peta wilayah kota. Gampong ini juga berbatasan langsung dengan beberapa gampong lainnya, yaitu Sukaramai di sebelah utara, Peuniti di selatan, Keudah dan Sungai Aceh di barat, serta Merduati di sebelah timur. Letaknya yang strategis menjadikan Gampong Kampung Baru sebagai kawasan dengan tingkat mobilitas tinggi, baik bagi penduduk lokal maupun masyarakat luar yang melintasi wilayah ini setiap hari. Mayoritas warga Kampung Baru menggantungkan hidup dari sektor perdagangan dan jasa. Banyak yang membuka usaha kecil seperti toko kelontong, warung makan, menjahit, hingga usaha rumahan lainnya. Sebagian lainnya bekerja sebagai pegawai negeri, karyawan swasta, maupun tenaga profesional. Aktivitas ekonomi di gampong ini berlangsung hampir tanpa henti, dengan suasana yang hidup dari pagi hingga malam hari. Masyarakat di Gampong Kampung Baru dikenal ramah, aktif dalam kegiatan sosial, dan menjunjung tinggi nilai gotong royong. Lembaga kemasyarakatan seperti Tuha Peut, Karang Taruna, PKK, dan kelompok keamanan gampong berperan penting dalam menjaga ketertiban serta memajukan kehidupan warga. Dengan suasana religius yang kental, berbagai kegiatan keagamaan juga rutin dilaksanakan di masjid dan meunasah, memperkuat rasa persaudaraan antarwarga. Gampong Kampung Baru bukan hanya sekadar tempat tinggal, tetapi juga menjadi simpul kehidupan sosial, budaya, dan ekonomi di pusat Kota Banda Aceh.